Sidang terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat terus
bergulir.
Terbaru, terungkap hal-hal mengejutkan seputar Putri candrawathi yang diungkap
saksi di persidangan.
Salah satu saksi yang membeberkan mengenai peran-peran Putri Candrawathi
adalah kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak. Berbagai
kesaksian yang diungkap itu pun turut memunculkan fakta-fakta baru.
Berkaitan dengan Putri Candrawathi, berikut ini perannya dalam pembunuhan
Brigadir J.
Turut menembak Brigadir J
Kamaruddin Simanjuntak yang hadir sebagai saksi pelapor di persidangan
menyampaikan bahwa Putri Candrawathi turut menembak Brigadir J. Korban diduga
menembak dengan senjata buatan Jerman.
Namun, pernyataan tersebut dibantah Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy.
Bantahan yang sama juga datang dari penasihat hukum Ferdi Sambo dan Putri
yakni Rasamala Aritonang.
Ia mengatakan, tuduhan tersebut tidak ada dalam dakwaan dan fakta persidangan.
Rasamala Aritonang mengatakan pernyataan itu sengaja disampaikan untuk
mengaburkan pemeriksaan di pengadilan.
Ia juga menduga pernyataan tersebut sengaja membangun narasi untuk menggiring
opini publik.
Rasamala juga menegaskan Bharada E juga tidak menyebutkan Putri melakukan
penembakan langsung ke Brigadir J. Ia juga menegaskan Kamaruddin tak dapat
menyampaikan bukti kepada Hakim.
Perselisihan Putri Candrawathi dengan Ferdy Sambo
Rasamala juga menyoroti terkait adanya perselisihan antara Putri Candrawathi
dengan Ferdy Sambo.
Tuduhan tersebut tidak ada di berkas perkara yang diperiksa maupun dalam
dakwaan.
Namun kemudian diketahui bahwa ada pertengkaran antara keduanya karena diduga
hadirnya pihak ketiga.
Brigadir J diduga sebagai pemberi informasi kepada Putri Candrawathi terkait
orang ketiga dalam rumah tangga.
Kamaruddin juga menyampaikan Putri dan Ferdi pisah rumah karena orang ketiga.
Ferdy tinggal di rumah Jalan Bangka, sementara Putri Candrawathi tinggal di
Saguling. Menjelang malam sebelum pembunuhan, keduanya sempat bertengkar.
Putri Candrawathi hadiahkan Rp5 miliar untuk eksekusi Brigadir J
Putri Candrawathi diduga menyiapkan dana sebesar Rp5 miliar sebagai hadiah
untuk eksekusi Brigadir J.
Uang itu hendak diberikan kepada para pelaku atau eksekutor hingga lembaga
yang menangani kasus ini.
Kamaruddin yang menyampaikan hal itu pun mengklaim ia mendapat informasi
diatas dari pesan WhatsApp.
Ia juga menambahkan, ia mendapat informasi lagi bahwa Bharada E dijanjikan Rp1
miliar. Sedangkan yang lain, yakni Kuat Ma’ruf, Bripka RR atau Ricky Rizal
sebesar Rp500 juta.
Selain itu, ada lembaga lain tetapi ada lembaga yang menolak. Namun Kamaruddin
tidak tahu apakah uang tersebut telah diserahkan atau belum.
Putri Candrawathi beri hadiah ponsel ke ajudan
Selain uang tersebut, menurut Kamaruddin, Putri Candrawathi juga memberikan
ponsel sebagai bentuk rasa terima kasih telah membunuh Brigadir J kepada
ajudannya.
Kamaruddin juga menambahkan ponsel sudah diberikan ke pelaku setelah korban
meninggal. Adapun ponsel itu disebut diberikan ke Bharada E, Bripka RR dan
Kuat Ma'ruf.
Mengaku dilecehkan Brigadir J
Pada awal munculnya kasus, Putri Candrawathi mengaku dilecehkan oleh Brigadir
J.
Namun kini Bharada E mengaku tak yakin Brigadir J telah melecehkan Putri.
Tuduhan ini disampaikan sebagia alasan dirinya memerintahkan Eliezer menembak
Yosua.
Sikap Eliezer yang jujur itu didasari karena ia telah berjanji kepada orang
tua Brigadir J akan mengungkap kebenaran dalam persidangan. Ini sebagai bentuk
pembelaan terakhirnya.
Putri Candrawathi disebut menggoda Brigadir J
Kamaruddin dalam kesaksiannya menyebut Putri Candrawathi menggoda Brigadir J
saat peristiwa di Malang terjadi. Kemudian Brigadir J tidak mau dan pergi
keluar.
source: SUARA➚
Post a Comment for "Simak! Peran-peran 'Mengejutkan' Putri Candrawathi yang Diungkap di Persidangan"