Tragedi meninggalnya ratusan orang yang terjadi pasca laga Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, dianggap pegiat media
sosial (medsos) Ade Armando, disebabkan oleh supporter yang masuk lapangan.
Anggapan Ade Armando itu dikecam oleh Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus) Gde Siriana Yusuf, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa
(4/10).
"Sangat menyakitkan Ade Armando melanyalahkan supporter Arema saat berduka.
Memang siapa dia?" ujar Gde Siriana.
Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini berpendapat,
supporter merupakan entitas paling penting dalam pertandingan sepak bola.
"Saya bukan Arema, tapi saya punya empati untuk mereka, Saya dapat pahami
orang datang ke stadion ketika klub pujaannya main. Anak-anak akan
merengek-rengek minta ongkos pada orang tuanya," ungkapnya memberikan
pengandaian.
Pada dasarnya, tujuan supporter datang ke stadion untuk menonton langsung
pertandingan sepak bola sama persis dengan pecinta musik yang menonton konser
grup band atau penyanyi kesukaannya.
"Sama seperti mereka mau nonton konser band. Ketika anak-anak kecil, saya pun
membawa mereka ke stadion, agar mereka dapat experience suara gemuruh stadion
yang tidak dapat dirasakan saat nonton di TV, juga ini jadi kenangan mereka
besar nanti," tuturnya.
Selama ini, lanjut Gde Siriana mengurai, pertandingan di Stadion Kanjuruhan
yang merupakan kandang Arema tidak pernah terjadi seperti tragedi Kanjuruhan.
"Arema tertib, sportif dan menikmati pertandingan. Kalau pun muncul rasa
kecewa itu wajar seperti olahraga lainnya," katanya.
Akan tetapi, kejadian supporter yang masuk lapangan saat Arema dinyatakan
kalah 3-2 melawan Persebaya tidak bisa dinilai sebagai penyebab meninggalnya
ratusan orang. Sebab, ekspresi supporter yang kecewa dengan turun ke lapangan
itu tidak harus juga direspon dengan represif oleh aparat.
"Represi aparat hanya mengundang kemarahan baru dari rasa kecewa hasil
pertandingan. Supporter Arema tidak layak mati dengan cara seperti itu,"
cetusnya.
Lebih lanjut, Gde Siriana merujuk pada Perkap 2/2019 tentang Penindakan
Huru-Hara, yang di dalam satu lampirannya jelas disebutkan water canon yang
digunakan untuk mengurai massa jika terjadi kerusuhan, sebelum gas air mata
digunakan dalam pertandingan Arema-Persebaya.
"Jadi apa yang salah pada supporter Arema? Supporter Arema bagaimana pun juga
telah berjasa ikut membangun industri Sepakbola Indonesia," ucapnya.
"Apa kontribusi Ade Armando untuk Sepakbola Indonesia?" sindir Gde Siriana
menutup.
source:
RMOL➚
Post a Comment for "Gde Siriana: Ade Armando Salahkan Supporter Arema, Kontribusinya Apa untuk Sepak Bola RI?"