BELUMADAJUDUL.COM - Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri
mengemukakan di dalam lingkaran Pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi
ada raja konflik kepentingan atau king conflict of interest.
Faisal memberikan julukan tersebut sebagai kritiknya terhadap lingkaran
pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Hal itu disampaikan Faisal Basri saat menjadi pembicara pada peluncuran
Corruption Perception Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi yang digelar
Transparency International Indonesia (TII) di Jakarta Pusat, Selasa
(31/1/2023).
Awalnya, Faisal Basri memaparkan tentang bahaya dari konflik kepentingan.
Menurutnya yang kondisi konflik kepentingan di Indonesia sudah membahayakan.
"Kalau benturan kepentingan itu masih beradab ya. Kalau ini berkelindan,
menyatu dia. Enggak jelas lagi penguasa dan pengusaha itu enggak jelas. Tidak
ada batas institusi demokrasi," ujar Faisal Basri.
"Dan kita sudah sampai pada satu titik yang menurut saya sudah SOS (darurat),"
sambungnya.
Dia mengatakan para investor yang masuk ke Indonesia menyadari terdapat
political risk yang membahayakan usaha mereka.Karenanya investor dari luar
negeri tidak ingin berlama-lama di Indonesia. Salah satu sektor yang disasar
adalah energi nikel.
"Nah dia akan pilih proyek-proyek yang keuntungannya cepat. Keuntungannya
cepat, dia tidak membangun infrastruktur segala macam, pokoknya keruk secepat
mungkin bawa pulang, nah itulah smelter nikel,"jelasnya.
Agar cepat mendapatkan keuntungan dalam waktu yang cukup singkat mereka
mencari sokongan perlindungan dari penguasa.
"Penguasa itu yang mampu membuat Undang-Undang, mampu memberikan fasilitas
luar biasa, seperti tidak bayar pajak keuntungan selama 20 tahun," ujar Faisal
Basri.
Lebih lanjut, investor dari luar tidak memerlukan public relation atau humas.
Faisal Basri menyebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,
Luhut Binsar Pandjaitan telah mengambil peran itu.
"Mereka tidak perlu PR (public relation), karena PR-nya Luhut Pandjaitan
sendiri. Enggak perlu PR, jadi murah sekali. Nah itulah yang namanya bukan
conflict of interest lagi tapi berkelindan," sebutnya.
Lantas Faisal menyebut raja dari konflik kepentingan itu berada di Istana
Negara, yaitu Moeldoko.
"Dan raja conflict of interest itu adalah Moeldoko. Ada di pusat istana,"
ujarnya.
Dia menyebut Moeldoko mengurus Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik atau Online Single Submission (OSS).
"Sepanjang Moeldoko ada di situ yang diurus OSS, ya kan? OSS kemudian apalagi,
pengadaan barang oleh LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah) itu kecil semua.Itu kan yang namanya petty corruption," ujarnya.
sumber: SUARA➚
Post a Comment for "Faisal Basri Klaim Ada Konflik Kepentingan di Lingkaran Istana Presiden"