Ikuti kami di

CAK NUN & PALESTINA

Cak Nun & Palestina

CAK NUN & PALESTINA

"Teman-teman sekalian, untuk belajar kepada Al-Quran, saya ingin ucapkan kepada sahabat-sahabat yang ada di Palestina dengan seluruh dukungan. Bahwa Palestina akan mengalami mimpi-mimpi tentang bulan purnama. Bahwa Palestina akan menjadi rembulan yang akan memantulkan _Nurullah_, cahaya Allah. Bahwa Palestina akan menjadi pewaris dari peradaban yang akan datang, akan menjadi pemimpin yang mencahayai, akan menjadi pemimpin yang akan menerapkan teladan-teladan kongkret dari yang namanya ajaran kasih yang selama ini diselewengkan dan dimanipulasi. Ajaran kasih (_hub_) yang sudah disempurnakan oleh manajemen Muhammad, yang merangkum ke-Musa-an dan ke-Isa-an. Palestina akan mewarisi ilmu Khidir — ilmu air, ilmu bahari.

Cuma sekarang ini, Palestina — sang Yusuf ini, sehingga saya sebut namanya Yusuf Palestina — sedang terpuruk menggeliat-geliat di kedalaman sumur. Palestina terjatuh masuk sumur memandang ke langit, menggapai-gapai berupaya untuk naik ke permukaan bumi karena mereka tidak memperoleh hak yang sama dengan bangsa-bangsa lain. Mereka masih ada di dalam sumur. Saddam Husein, nakal sedikit saja pada Kuwait, dan sekarang sudah kembali ke Irak, masih diinjak-injak, masih dipicis, masih diiris-iris, masih dipenggal-penggal nasib mereka. Tetapi Israel menduduki Palestina, tidak diapa-apakan sama sekali. Tidak ada pasukan Sekutu yang berkumpul untuk mengepung Israel, karena Yusuf masih ada di dalam kedalaman sumur.

Di manakah saudara-saudara Yusuf yang 12 itu? Di manakah Arab Saudi? Di manakah kakak Yusuf — yang namanya Arab Saudi, Emirat Arab, Kuwait dan sebagainya itu? Kenapa Yusuf Palestina dijadikan anak tiri oleh saudara-saudaranya sendiri? Kenapa Palestina diejek-ejek... Di manakah saudara-saudara Yusuf? Kenapa mereka malah meninggalkan Yusuf sendirian tenggelam di dalam sumur? Oh, saudara-saudara Yusuf sedang sibuk menggali bumi, menggali minyak. Minyak diambil dari dalam perut bumi, Islam dimasukkan ke dalam perut bumi, dikubur hidup-hidup.

Oh, saudara-saudara Yusuf sedang sibuk berpesta pora. Saudara-saudara Yusuf sedang sibuk berjualan. Berjualan minyak, berjualan hati nurani, berjualan harga kebangsaan, berjualan makna ukhuwah. Sehingga ukhuwah mereka — karena sudah dijual ke Amerika — kepada Palestina hanya setengah-setengah. Sebenarnya, sekarang pun kalau negara-negara Arab mau memperjuangkan dengan sepenuh hati nasib Palestina, tidak ada yang bisa melawan."

(Disampaikan pada diskusi Pekan Persahabatan Indonesia - Palestina, yang diselenggarakan oleh BKK-KUA Universitas Islam Indonesia, di Yogyakarta, 13-18 Januari 1992. Dimuat ulang dalam buku "Palestina: Solidaritas Islam dan Tata Politik Dunia Baru", M. Riza Sihbudi & Achmad Hadi [editor], Bandung: Pustaka Hidayah, 1992: 85-6.)

Cak Nun & Palestina


Sumber :

Tag :

Post a Comment for "CAK NUN & PALESTINA"