BelumAdaJudul.com - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan akan segera
mengerahkan senjata nuklir taktisnya ke Belarusia. Hal ini terjadi saat
eskalasi geopolitik antara Moskow dan Barat terus memuncak apalagi terkait
perang di Ukraina.
Dalam keterangannya, Putin mengungkapkan Moskow akan menyelesaikan pembangunan
fasilitas penyimpanan khusus untuk senjata nuklir taktis di Belarusia pada
awal Juli. Sistem rudal jarak pendek Iskander menjadi misil yang akan
ditempatkan di sekutunya itu.
Hal ini menimbulkan reaksi dari sejumlah negara. Termasuk 'lawannya' di Perang
Dingin, Amerika Serikat (AS).
Dalam pernyataan terbaru, dikutip Senin (27/3/2023), AS mengatakan AKAN terus
memantau implikasi dari rencana Rusia untuk menempatkan senjata nuklir taktis
di Belarusia. Tapi, belum akan "menyesuaikan" strategi senjata nuklirnya.
"Kami belum melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir strategis kami
sendiri atau indikasi Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir,"
kata juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel dalam sebuah pernyataan
kepada CNN International.
"Rusia dan Belarusia telah membahas pergerakan senjata ini selama beberapa
waktu, setelah membuat banyak pernyataan sepanjang tahun lalu."
Namun sebelumnya, Washington sebenarnya telah menjelaskan kepada Putin bahwa
akan ada 'konsekuensi' untuk setiap penggunaan senjata nuklir di Ukraina.
Bahkan konsekuensi akan berlaku walau yang dipakai adalah perangkat taktis
dengan hasil rendah.
Sayangnya AS sengaja tidak menjelaskan apa yang akan terjadi. Berbicara pada
bulan Oktober 2022, Presiden AS Joe Biden juga menegaskan peringatan itu.
"Tidak bertanggung jawab bagi saya untuk berbicara tentang apa yang akan atau
tidak akan kami lakukan," katanya sebagai tanggapan atas kemungkinan
penggunaan nuklir oleh Rusia.
"Kesalahan bisa terjadi, salah perhitungan bisa terjadi, tidak ada yang bisa
memastikan apa yang akan terjadi dan itu bisa berakhir di armageddon
(kiamat)," Biden mengisyaratkan lagi.
Perlu diketahui, Rusia memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia dengan
total 5.977 hulu ledak. Ini sekitar 550 lebih banyak dari Amerika Serikat
(AS).
Secara total, baik Rusia dan AS memiliki lebih dari 90% hulu ledak dunia.
Meskipun SIPRI mengatakan China pun tengah berekspansi dengan perkiraan lebih
dari 300 silo rudal baru.
SIPRI mengatakan jumlah global hulu ledak nuklir turun menjadi 12.705 pada
Januari 2022 dari 13.080 pada Januari 2021. Diperkirakan 3.732 hulu ledak
dikerahkan dengan rudal dan pesawat, dan sekitar 2.000, hampir semuanya milik
Rusia atau AS, disimpan dalam status kesiapan yang tinggi.
Sumber :
CNBC➚
Tag :
#Amerika Serikat
#Senjata Nuklir
#Putin
#Perang Rusia Ukraina
#Perang Nuklir
Post a Comment for "Perang Nuklir di Depan Mata? AS Respons Putin Kerahkan Nuklir"