Tom Lembong mendadak viral usai namanya sering disebut Gibran Rakabuming saat debat cawapres 21 Januari lalu.
Pemilik nama lengkap Thomas Trikasih Lembong yang merupakan mantan menteri yang pernah menjabat di bawah kepemimpinan Joko Widodo ini memiliki ciri khas suara berat yang menggetarkan.
Suara berat Tom Lembong yang khas ini menjadi daya tarik tersendiri sehingga membuat banyak kaum hawa terkesan.
Namun, di balik kehadiran suara berat memukaunya, terungkap kisah latar belakang kehidupan Tom Lembong yang pedih.
Hal ini diungkapkan lewat video yang diunggah akun Twitter @azzurrivy yang Kilat.com kutip pada Jumat, 26 Januari 2024.
Tom Lembong mengungkapkan bahwa masa mudanya ditandai oleh penyakit asma yang cukup parah.
"Sebetulnya suara saya itu punya latar belakang dan sejarah yang cukup pedih. Karena saya dari usia muda, dari usia 11-13 tahun itu kena asma yang berat," ungkap Tom Lembong.
Mantan Menteri Perdagangan itu menjelaskan bahwa pada masa itu, ia mengidap bronkitis yang berdampak pada infeksi paru-parunya.
Tom Lembong pun terpaksa menggunakan nebulizer dan mengonsumsi obat-obatan selama puluhan tahun.
"Saya kena bronkitis, infeksi paru-paru yang sangat serius di usia remaja muda, kemudian harus pakai nebulizer dan banyak obat-obat selama puluhan tahun," tambahnya.
Tom Lembong mengungkapkan bahwa ia sering keluar masuk rumah sakit selama puluhan tahun karena penyakit asmanya yang cukup berat.
Penyakit ini mulai membaik saat Tom Lembong memasuki lingkungan perkuliahan, di mana ia aktif berolahraga.
"Saya sering keluar masuk rumah sakit karena penyakit ini selama puluhan tahun. Tapi teori saya kenapa suara saya jadi seperti ini karena puluhan tahun menghisap obat asma untuk paru-paru," paparnya.
Kisah latar belakang yang terungkap ini memberikan dimensi baru pada figur Tom Lembong.
Menyoroti perjuangannya melawan penyakit dan bagaimana suara khasnya yang menggetarkan adalah bagian dari perjalanan hidup yang penuh perjuangan. (*)
Sumber: kilat
Foto: Suara khas Tom Lembong ternyata memiliki sejarah yang cukup pedih. (Kolase/tangkap layar IG @tomlembong)
Post a Comment for "Kisah Tom Lembong, di Balik Suara Berat Khas yang Menggetarkan Ternyata Tersembunyi Sejarah Kelam dan Pedih"