Ikuti kami di

Pertanyaan SGIE Gibran ke Cak Imin Dianggap Tak Lengkap, Kenapa?


Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Teguh Dartanto, mengaku kaget dengan pertanyan Gibran Rakabuming Raka kepada Muhaimin Iskandar soal State of the Global Islamic Economy (SGIE) karena Gibran tidak menyertakan penjelasan di awal terkait topik tersebut.

Teguh mengatakan, konteks isu dan persoalan menjadi penting dalam melontarkan pertanyaan.

"Menurut saya orang bertanya harus memberikan konteks isu dan persoalan," jelas Teguh.

Pria yang meraih gelar PhD bidang pembangunan dari Universitas Nagoya itu juga mengatakan, model pertanyaan yang disampaikan harus jelas, bukan model singkatan.

Pada sesi tanya jawab di debat cawapres, Jumat (22/12) malam, Cak Imin harus bertanya balik kepada Gibran mengenai kepanjangan SGIE, sehingga waktu dua menit yang diberikan kepada cawapres nomor urut 1 itu menjadi berkurang.

Namun demikian, Teguh menegaskan jawaban yang disampaikan Cak Imin sudah masuk ke isu persoalan meski waktu berkurang.

"Menurut saya jawaban Cak Imin sudah masuk ke isu persoalan walaupun karena keterbatasan waktu jadi kurang terelaborasi. Jawaban Cak Imin terkait dengan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia sudah cukup oke," pungkasnya.

Sumber: kumparan
Foto: Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka menyampaikan gagasannya saat debat calon wakil presiden Pemilu 2024 di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Post a Comment for "Pertanyaan SGIE Gibran ke Cak Imin Dianggap Tak Lengkap, Kenapa?"