BelumAdaJudul.com - China dikabarkan mengeluarkan aturan baru terkait
konstitusi negaranya. Negara ini dikabarkan menulis ulang buku peraturan
politiknya dan menghapus semua ideologi yang berkaitan dengan Marxisme,
Leninisme, dan Maoisme.
Perubahan terjadi di tengah perombakan institusional yang meluas ketika Xi
Jinping memulai masa jabatan ketiga dan tidak terbatas. Dia memusatkan
kekuasaan eksekutif di tangan kelompok kerja Partai Komunis daripada di tangan
menteri dan pejabat administrasi lainnya.
Referensi ke Marxisme, Leninisme, Pemikiran Mao Zedong, pemikiran Deng
Xiaoping dan ideologi mantan presiden Jiang Zemin dan Hu Jintao semuanya telah
dihapus dari edisi baru dokumen berjudul “Prosedur Kerja Dewan Negara” yang
diterbitkan pada situs web resmi pada 18 Maret.
Para pejabat Dewan Negara di bawah kepemimpinan perdana menteri baru Li Qiang
hanya merujuk pada pemikiran politik Xi Jinping, sebuah buku aturan yang telah
diedit dari 64 pasal menjadi hanya 43.
Di sisi lain, pemerintah akan mengikuti kepemimpinan Komite Pusat Parta
Komunis yang berkuasa dengan Xi Jinping sebagai intinya yang tidak berubah.
Para pejabat sekarang juga diharuskan untuk 'melaporkan setiap keputusan
besar, peristiwa besar, dan situasi penting' kepada komite pusat pada waktu
yang tepat.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari RFA pada Jumat, 31 Maret 2023 referensi
sebelumnya untuk "administrasi menurut hukum, mencari kebenaran dari fakta,
demokrasi, keterbukaan, pragmatisme dan integritas" telah hilang, demikian
pula persyaratan Dewan Negara "untuk mengoreksi tindakan administratif yang
ilegal atau tidak pantas," atau untuk "memandu dan mengawasi" birokrasi.
Utusan terkini Australia untuk China, Zhang Guangzhong menyatakan kini banyak
dari kekuasaan Dewan Negara sebelumnya dipindahkan dari Komite Pusat.
Hal ini tercermin dari buku pemerintahan yang kini jadi lebih ramping
"Revisi peraturan ini menyoroti pentingnya keseitaan kepada Xi Jinping dan
berusaha mengecilkan pengaruh paham lain (seperti Mao, Jiang, dan Hu) dalam
upaya untuk mengambil kembali Dewan Negara," kata Zhang.
"Dalam revisi buku peraturan ini, kebebasan Dewan Negara untuk mengeluarkan
kebijakan dibatasi, sementara sentralisasi [kepemimpinan] terus berlanjut.
Kami (China) juga melihat Xi (Xi Jinping) mengambil peran pemandu pekerjaan
dalam dewan negara," tuturnya.***
Sumber :
Tag :
Post a Comment for "Pemerintah China Dikabarkan Hapus Ideologi Marxisme, Leninisme, dan Maoisme"