Sebuah video emak-emak marah bakar syal Arema FC viral di media sosial.
Video viral emak-emak marah bakar syal Arema FC itu diunggah akun Tiktok
ali_dong1, pada Minggu 2 Oktober 2022.
“Keluarga menanti dirumah,” tulisnya dalam keterangan unggahan tersebut,
sebagaimana dikutip pojoksatu.id, Senin 3 Oktober 2022.
Dalam video itu, terlihat seorang wanita setengah baya mengenakan daster marah
kepada anak laki-lakinya.
Emak-emak itu berdiri di depan teras rumahnya sembari membawa syal bertuliskan
‘Arema 1987’ yang berwarna biru di tangan kirinya.
Sedangkan di tangan kanannya memegang sebuah korek api gas.
Emak-emak itu memerintahkan agar membakar atribut Arema tersebut.
“He, Le, anakku lanang. Wes gak usah Arema-Aremaan! Obongen iki (bakar ini),”
ucapnya dengan nada tinggi.
Wanita itu juga tak ingin anaknya terlibat, bermain atau menonton pertandingan
sepak bola lagi.
“Wes gak usah bal-balan. Obong (bakar)!” sambungnya.
Selanjutnya datang seorang pria bertubuh gempal berkaos kuning yang lalu
memegang syal Arema tersebut.
Sejurus kemudian, emak-emak itu membakar syal Arema tersebut di pekaranan
depan rumahnya.
“Wes gak usah Arema Arema, bal-balan (sepak bola), arep dadi opo (mau jadi
apa),” oceh emak-emak itu meluapkan kemarahannya.
Syal Arema itu kemudian dibakar dan dijatuhkan ke lantai saat api mulai
membakar syal tersebut.
“Wes, diobong wes (dibakar),” tandas emak-emak itu.
Tidak diketahui jelas apakah aksi wanita itu berkaitan dengan tragedi
Kanjuruhan Malang atau tidak.
Selain itu, tidak diketahui jelas kapan dan dimana video emak-emak marah bakar
syal Arema FC itu terjadi.
Tapi yang jelas, sampai dengan Senin malam. video itu sudah ditonton tidak
kurang dari 1,7 juta kali dengan 2.500 lebih komentar.
Data Korban Meninggal Suporter Arema
Sementara, Kabid Humas Polri Irjen Dedi Presetro memaparkan rincian jumlah
korban luka dan meninggal dunia suporter Arema dalam peristiwa horor tersebut.
Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan Inafis dan DVI, total korban
meninggal dunia sebanyak 125 orang.
Sedangkan korban luka berat ada 21 orang dan luka ringan sebanyak 304 orang.
Dengan demikian, jumlah total korban tragedi Kanjuruhan Malang berjumlah 455
orang.
“Untuk data korban sampai siang ini, korban meninggal dunia sebanyak 125
orang,” ungkap Dedi Prasetyo.
Dalam kasus ini, Polri juga melakukan investigasi tim gabungan Bareskrim,
Itsus dan Propam.
Sejumlah orang juga diperiksa sebagai saksi.
Diantarnaya Direktur PT LIB, Ketua PSSI Jatim, Ketua Panpel Arema FC, serta
Kadispora Jawa Timur.
“Saksi yang diperiksa antara lain dari Dirut LIB, Ketua PSSI Jatim, kemudian
ketua panitia penyelenggara dari arema, kemudian Kadispora Provinsi Jatim,”
beber Dedi Prasetyo.
Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan kepada 18 polisi operator senjata
pelontar gas air mata di Stadion Kanjuruhan.
Kapolres Malang Dicopot
Terbaru, AKBP Ferli Hidayat dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Malang
karena dianggap jadi salah satu pihak yang bertanggung jawab atas tragedi
Kanjuruhan.
AKBP Ferli Hidayat dicopot usai diperiksa Itsus dan Propam atas tragedi yang
menewaskan 125 suporter Arema FC.
Dedi menyebut, Ferli dicopot berdasarkan hasil investigasi tragedi Kanjurujan
yang langsung dipimpin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Malam hari ini juga Pak Kapolri mengambil keputusan, memutus (jabatan
Ferli),” ungkap Dedi.
AKBP Ferli Hidayat dicopot sebagai Kapolres Malang berdasarkan Surat Telegram
Nomor ST/20/98/X/KET2022.
”Menonaktifkan sekaligus mengganti Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat
dimutasikan sebagai Pamen ASDM Polri,” bebernya.
Selain mencopot Ferli, Kapolri juga langsung menunjukk perwira menengah lain
untuk mengisi jabatan sebagai Kapolres Malang.
Pilihan Listyo jatuh kepada AKBP Putu Kholis Aryana yang merupakan Kapolres
Pelabuhan Tanjung Priok.
source:
POJOKSATU➚
Post a Comment for "Viral Emak-emak Marah Bakar Syal Arema FC: Wes Gak Usah Arema-Aremaan, Arep Dadi Opo!"