Ikuti kami di

Forum Cik Di Tiro: Pelanggar HAM & Politik Dinasti Jangan Terpilih di Pilpres


Inisiator Forum Cik Di Tiro Prof Masduki mengatakan Forum Cik Di Tiro berupaya agar calon yang melanggar HAM dan pelaku politik dinasti tidak terpilih dalam Pilpres. Hal ini merupakan salah satu cara agar demokrasi tak mati.

"Terdekat tentu kita berupaya betul supaya tidak ada terpilihnya calon yang punya kedekatan dengan secara konsep yang kita lawan yaitu politik dinasti dan pelanggar HAM. Moralnya di situ," kata Prof Masduki di acara aksi tabur bunga di Gedung Agung atau Istana Kepresidenan Yogyakarta, Senin (15/1).

Dia mengatakan agar para pemilih memperhatikan betul dua hal ini.

"Jadi kita kembalikan ke pemilih sekarang tolong perhatikan betul ketika nanti mau masuk TPS. Dua hal, satu utamakan memilih calon yang tidak memiliki terkait politik dinasti dan yang kedua memiliki reputasi pelanggaran HAM di masa lalu. Itu pesan moral di situ," katanya.

Lanjutnya, tentu bisa jadi ketiga paslon memiliki elemen itu. Menurutnya, kekuasaan bisa membuat orang di awal tampak demokratis, tapi sebetulnya akan melakukan deal-deal lebih lanjut.

"Ini yang kita jaga. Moral publik itu kan pemilu yang sehat, bersih, egaliter, yang equal. Sekarang kita tidak melihat itu," katanya.

Forum Cik Di Tiro menggelar aksi tabur bunga di Gedung Agung atau Istana Kepresidenan Yogyakarta, Senin (15/1/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Masduki mengatakan saat ini ada fenomena manipulasi informasi. Sehingga pihaknya akan melakukan perlawanan juga di platform digital.

"Kami akan bikin podcast nanti berseri, seluruh elemen yang berorasi akan kita rekam dan share. Melawan dengan gerakan yang sama. Energi ini akan panjang. Saya tadi bilang ini pertanda musim dingin," katanya.

Sebelumnya, selain tabur bunga, peserta aksi Forum Cik Di Tiro turut membawa poster Presiden Jokowi bertuliskan "Takziyah Demokrasi Atas Matinya Adab Demokrasi, Penegakan HAM dan Keadilan Agraria".

"Ini forum wadah untuk menyatukan keprihatinan khususnya masyarakat sipil sama elemen terkait. Ada dunia akademis, jurnalis, yang ini bersifat jangka panjang," kata inisiator Forum Cik Di Tiro Prof Masduki di lokasi.

Forum Cik Di Tiro bersifat non partisan dan tak terafiliasi dengan paslon. 

Forum ini berisi sejumlah anggota seperti Pusham UII, Jala PRT, SP Kinasih, SIGAB, Indonesia Court Monitoring (ICM), Suarkala, Aji Yogyakarta, YLKiS Yogyakarta, hingga IDEA Yogyakarta.

Dalam aksinya, mereka awalnya berkumpul di Gedung Muhammadiyah, Jalan Ahmad Dahlan, Yogyakarta, lalu long march hingga ke Gedung Agung.

"Semangat besar kita adalah merawat demokrasi substansial itu, di mana sekarang dia mengalami bukan hanya pembusukan tapi kematian. Yang melakukan justru bukan warga biasa tetapi bagian dari penguasa utama kita," katanya.

Menurutnya, parpol saat ini sudah tidak bisa diharapkan kemudian ormas-ormas mengalami konflik kepentingan dan perguruan tinggi sulit karena ada mekanisme kontrol dari kementerian dan sebagainya.

Sumber: kumparan
Foto: Inisiator Forum Cik Di Tiro Prof Masduki. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Post a Comment for "Forum Cik Di Tiro: Pelanggar HAM & Politik Dinasti Jangan Terpilih di Pilpres"