Ikuti kami di

Tunjukan Potret Keadilan, Anies Bawa Ayah Korban Pilpres 2019 dalam Debat Perdana


Acara Debat Capres perdana yang berlangsung di KPU, Selasa (12/12) dengan tema Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga, berlangsung sengit dan penuh gagasan.
 
Masing-masing Paslon memaparkan visi-misinya terkait tema tersebut. Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan menuturkan ada peristiwa hukum yang luput oleh pemerintah saat ini dalam menegakan keadilan.
 
“Oleh karena itu, kami memperhatikan sesuai hal-hal yang mendasar yang penting. Kita menyaksikan pada saat ini ada peristiwa seperti, peristiwa Ibu Mega. Ibu Mega Suryani Dewi seorang ibu rumah tangga yang mengalami kekerasan rumah tangga, lapor pada negara tidak diperhatikan, sehingga dia meninggal, korban kekerasan apakah akan dibiarkan, tidak,” tegas Anies.
 
Sambung Anies, kondisi ini harus dirubah. Dia bertekad ingin mengembalikan marwah negara hukum, bukan negara kekuasaan seperti yang saat ini terjadi.
 
“Kami kembalikan marwah kehidupan bernegara yang menempatkan hukum sebagai tempat yang paling tinggi dan ketentuan itu berlaku pada semua, termasuk ketika menyangkut urusan ASN menyambut urusan TNI dan Polri,” bebernya.
 
Capres yang diusung oleh Nasdem, PKB dan PKS itu mengungkap kehadirannya di KPU, juga menyertakan ayah Harun ar-Rasyid, korban meninggal pada kerusuhan Pilpres 2019.
 
“Hadir bersama saya di sini, ayahnya Harun ar-Rasyid, anak yang meninggal, (dulu) pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019 yang menuntut keadilan. Pada saat itu protes hasil pemilu, apa yang terjadi dia tewas sampai dengan hari ini tidak ada kejelasan,” ungkap Anies.
 
“Apakah ini akan dibiarkan, tidak ini harus kami mendedikasikan diri. Kami hadir untuk memberikan komitmen bahwa dari puncak sampai ke bawah kami akan tegakkan hukum pada siapa saja,” tandasnya. 

Sumber: rmol
Foto: Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan/Rep

Post a Comment for "Tunjukan Potret Keadilan, Anies Bawa Ayah Korban Pilpres 2019 dalam Debat Perdana"