Ikuti kami di

Siapa saja sosok di belakang Soeharto? Ini mereka yang memuluskan jalannya, hingga menuju Istana Merdeka

Siapa saja sosok di belakang Soeharto? Ini mereka yang memuluskan jalannya, hingga menuju Istana Merdeka

BelumAdaJudul.com  || Siapa yang tidak kenal Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto. Apalagi dengan sebutannya 'The Smiling General'.

Soeharto sukses menahkodai ibu pertiwi selama 32 tahun lamanya. Dalam kurun waktu tersebut, banyak pembangunan untuk memajukan Indonesia.

Untuk menduduki puncak kekuasaan, butuh waktu dan usaha yang kuat. Tentunya perjuangan Soeharto berhasil membuahkan hasil pada tahun 1966.

Kekacauan yang ditimbulkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965 membuat stabilitas terguncang. Rakyat meminta Soekarno untuk turun.

Soekarno meminta orang terpercayanya Letjen Soeharto untuk membersihkan masalah. Bentuk dari penyelesaiannya adalah terciptanya Surat Perintah 11 Maret (Supersemar).

Setelah menerima Supersemar, Letjen Soeharto membubarkan PKI beserta ormas-ormas serupa. Dokumen tersebutlah yang mengantarkan beliau menjadi presiden dikemudian hari.

Tetapi, langkahnya menjadi presiden tidak akan terwujud, tanpa adanya sosok di belakang beliau. Deretan sosok tokoh inilah yang menyokong langkah Soeharto.

Siapa saja mereka? Dilansir dari kanal YouTube Indonesia Insider, inilah deretan tokoh yang mendukung Soeharto.

1. Umar Wirahadikusuma


Umar merupakan seorang Brigjen dan ia adalah salah satu perwira tinggi pertama yang mendukung Soeharto menumpas pergerakan Letkol Untung beserta kawan-kawannya.

Mereka berbagi tugas dan berkonsolidasi. Tujuannya adalah, untuk melumpuhkan penculikan dan pembunuh perwira tinggi angkatan darat

Saat Soeharto menjadi Panglima Angkatan Darat, Umarlah yang mengisi kekosongan posisi Panglima Kostrad. Beliau juga merupakan salah satu loyalis dari Presiden ke-2 itu.

Tahun 1967 Umar diangkat menjadi Wakil Panglima Angkatan Darat. Kemudian, menjadi Kepala Staf Angkatan Darat pada tahun 1969-1973. Lalu berlabuh menjadi bagian dari pemerintahan.

Untuk pemerintahan, Umar menjabat sebagai ketua BPK selama 10 tahun. Lalu puncaknya, sang loyalis berhasil mendampingi Soeharto sebagai Wakil Presiden.

2. Sarwo Edhie Wibowo

Dalam perang penumpasan komunis tahun 1965, nama Kolonel ini begitu mentereng. Selain Soeharto, beliau merupakan orang yang dielu-elukan massa.

Ternyata dirinya adalah sahabat dari ahmad yani. Kedekatannya itupun dimanfaatkan Presiden Soeharto untuk memberantas komunis.

Sarwo adalah Komandan Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD). Dirinya bertugas menumpas PKI yang bertanggung jawab atas peristiwa G30S.

Ia menangkap tokoh PKI dan mereka yg dicurigai memiliki hubungan dengan organisasi terlarang ini. Sarwo juga melatih masyarakat sipil sebagai ujung tombak penumpasan.

Kesuksesan Sarwo menjadi bumerang untuk dirinya sendiri. Bagi Soeharto yang menganut kepercayaan kejawen, ia melihat bahwa Komandan RPKAD ini berpotensi menggantikannya.

Mulai dari situ posisi Sarwo mulai dijauhkan dari lingkar kekuasaan. Dirinya sempat dijadikan gubernur AKABRI, sebuah posisi tanpa pasukan tempur.

Kemudian sarwo, menjadi Dubes ke Korsel. Selanjutnya ditunjuk sebagai Inspektur Jenderal Departemen Luar Negeri dan akhirnya menjadi anggota DPR.

3. Ali Moertopo

Ia adalah sosok intel andalan Soeharto dalam membangun Orba. Ali sudah menjadi loyalis soeharto sejak soeharto menjabat Kepala Staff di Teritorium Diponegoro 1956.

Saat menjabat sebagai Kepala Staf, Ali memainkan peran agar soeharto menjadi Panglima. Mereka terus bermanuver agar soeharto menuju istana.

Setelah menjadi presiden, semua organisasi dan partai ada dibawah kendali Ali Moertopo. Hal itu dilakukan agar semuanya berjalan seperti keinginan pemerintah

Untuk menggembosi Islam politik, Ali merekrut dan membina mantan DI/TII. Tujuannya untuk melakukan upaya makar dan kemudian dibasminya sendiri. Dengan demikian islam tersudutkan.

Karir Ali pun akhirnya tamat karena peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari (Malari). Peristiwa yang disebut sebagai persaingannya dengan Kopkamtib Jenderal Soemitro.

Setelah peristiwa itu Soeharto mencabut jabatannya sebagai Kepala Operasi Khusus. Kemudian, Ali menjadi Menteri Penerangan dan berakhir di posisi Wakil Dewan Pertimbangan Agung. ***

Sumber :
HOPS➚

Tag :
#Soeharto
#Presiden ke-2 Indonesia
#IstanaMerdeka
#Umar Wirahadikusuma
#Sarwo Edhie Wibowo
#AliMoertopo

Post a Comment for "Siapa saja sosok di belakang Soeharto? Ini mereka yang memuluskan jalannya, hingga menuju Istana Merdeka"