BelumAdaJudul.com - Tragedi kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta
Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam, menjadi duka mendalam bagi masyarakat
Jakarta.
Lantaran, kebakaran tersebut merembet ke pemukiman warga di sekitar yang
menyebabkan 19 orang dikabarkan meninggal dunia, 49 orang luka-luka, dan 3
orang lainnya hingga kini masih dinyatakan hilang.
Depo Pertamina Plumpang sendiri berada di Jalan Inspeksi Kali Sunter Nomor
Kavling 45-46, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, RT1/RW4, Sungai Bambu,
Tanjung Priok, Jakarta Utara. Area itu, berjarak sekitar 1,5 kilometer dari
permukiman warga di kawasan Tanah Merah.
Ternyata, pada 2016 lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
pernah menyinggung soal permasalahan sengketa permukiman warga di Tanah Merah
tersebut.
Kala itu, Ahok mengingatkan bakal calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
agar tidak sembarangan membuat janji politik. Apalagi, Anies disebut berencana
untuk membebaskan permasalahan warga Tanah Merah. Menurut Ahok, tanah yang
ditempati warga tersebut merupakan aset milik PT Pertamina (persero) yang
seharusnya tidak boleh ditempati oleh warga.
Ahok juga mengatakan, permasalahan di Tanah Merah bukan perkara mudah untuk
diselesaikan. Mengingat, tanah itu milik Pertamina, sehingga tak bisa
serta-merta berpindah begitu saja ke tangan warga.
"Biasanya, calon ini kan saya bilang dia enggak kuasai data. Saya bilang Pak
Anies, tim suksesnya minta saja data sama kita. Kita kan open data," kata Ahok
di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (4/10/2016) silam.
Ahok pun mengingatkan, jangan sampai data yang diterima Anies keliru. Sebab
menurutnya, hal tersebut bakal membuat janji politik yang sudah dijanjikan
sulit untuk dilaksanakan.
"Jangan sampai, karena datanya dibohongi dari timses, atau bukan dibohongi
lah, karena datanya tidak benar akhirnya menyampaikan sesuatu, melakukan yang
merugikan dan mempermalukan sendiri akhirnya," kata Ahok.
Janji Anies ke Warga Tanah Merah
Di sisi lain, Anies pernah berdialog dengan warga Tanah Merah, Rawa Badak
Selatan, Koja, Jakarta Utara, dalam rangka kampanye Pilgub DKI Jakarta. Dalam
dialog tersebut, Anies diberikan kontrak politik dari warga, jika menang
Pilgub DKI pada 15 Februari 2017.
Dalam Kontrak politik tersebut berisi sejumlah tuntutan warga, agar Anies
memenuhi hak dan memberikan perlindungan bagi warga Tanah Merah. Salah
satunya, warga Tanah Merah meminta untuk melegalkan kepemilikan tanah, karena
mereka telah menetap lebih dari 20 tahun.
Selanjutnya, Anies diminta untuk pro pada rakyat miskin. Dia juga diminta agar
melakukan pekerjaannya dengan berbasis pelayanan, dan melibatkan partisipasi
warga untuk Jakarta beradab.
Selain itu, kontrak politik tersebut juga meminta Anies agar tidak melakukan
penggusuran kepada permukiman kumuh. Tetapi dilakukan penataan seperti kampung
tematik atau kampung deret.
Jika Anies menandatangani kontrak politik itu, warga Tanah Merah menjamin siap
memberikan dukungan terhadap pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pilgub
DKI Jakarta.
Usai membaca kontrak politik tersebut, Anies langsung menandatangani
perjanjian tersebut. Di hadapan warga, dia berjanji bakal melaksanakan kontrak
politik itu jika berhasil menang Pilgub DKI Jakarta pada 15 Februari 2017.
"Insya Allah, bila tanggal 15 Februari itu terpilih, kami akan laksanakan itu.
Insya Allah kita menang 15 Februari," kata Anies kala itu.
Anies juga mengatakan, pemerintah harus hadir di tengah masyarakat untuk
memberikan keadilan. Bila rakyat mendapatkan keadilan maka dipastikan warga
bakal bahagia.
"Pemerintah hadir untuk memastikan ada keadilan, kebahagiaan bagi seluruh
rakyatnya, karena itu saya ingin sampaikan. Kalau ada rasa adil mungkin akan
muncul rasa bahagia," jelas Anies.
Sumber :
Tag :
#ahok
Post a Comment for "Ahok Pernah Ngomong Lantang Ingatkan Anies Soal Kawasan Tanah Merah di Dekat Depo Pertamina Plumpang: Akhirnya, Bikin Rugi Diri Sendiri"