Ikuti kami di

Zelensky Sampaikan Formula Perdamaian di KTT G20: Kami Tidak Akan Membiarkan Rusia Membangun Pasukannya

Zelensky Sampaikan Formula Perdamaian di KTT G20: Kami Tidak Akan Membiarkan Rusia Membangun Pasukannya

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan formula perdamaian di KTT G20 dan meminta para anggotanya untuk mengadopsi rencana tersebut.

Dalam pidato virtualnya pada KTT G20 di Bali, Selasa (15/11/2022), Zelensky meminta para negara yang hadir untuk meningkatkan kepemimpinan mereka dan mengehentikan perang Rusia di Ukraina. Ia turut mengusulkan formula perdamaian dalam forum tersebut.

"Kami tidak akan membiarkan Rusia menunggu dan membangun pasukannya," katanya melalui pidato virtual pada KTT G20 di Bali, dikutip dari Reuters pada Selasa (15/11/2022).

"Saya yakin bahwa sekaranglah saatnya perang Rusia harus dan dapat dihentikan." imbuhnya.

Zelensky menyampaikan bahwa pasukan Ukraina telah membuat kemajuan dalam beberapa pekan terakhir melawan pasukan Rusia di wilayah timur dan selatan.

Pekan lalu, Ukraina merebut kembali kota Kherson pekan lalu, satu-satunya ibu kota regional yang direbut Rusia sejak invasi dimulai pada 24 Ferbuari 2022 lalu.

Zelensky mengunjungi Kherson pada Senin (14/11) waktu setempat untuk melihat ‘hadiah terbesar’ yang telah direbut kembali oleh pasukannya. Ia juga bersumpah untuk terus maju hingga negaranya merebut kembali kendali atas semua wiayah yang diduduki Rusia.

Presiden Ukraina kemudian meminta para pemimpin G20, termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping untuk mengadopsi 10 poin formula perdamaian yang dia usulkan dan mengakhiri perang.

Dilansir dari Ukrainska Pravda, Ukraina telah menguraikan 10 proposisi sebagai berikut:
  • Radiasi dan keamanan nuklir.
  • Ketahanan Pangan.
  • Keamanan energi.
  • Pembebasan semua tahanan dan orang yang dideportasi.
  • Pelaksanaan Piagam PBB dan pemulihan integritas teritorial Ukraina dan tatanan dunia.
  • Penarikan pasukan Rusia dan penghentian permusuhan.
  • Keadilan.
  • Perlindungan langsung terhadap lingkungan dari ecocide.
  • Mencegah eskalasi.
  • Konfirmasi akhir Perang.
Tidak diketahui apakah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, yang memimpin delegasi Rusia ke KTT G20 tetap berada di ruangan saat Zelensky bicara. Namun, Presiden Ukraina menyebut G20 sebagai G19.

Tampaknya, Zelensky tidak menganggap Rusia sebagai bagian dari kelompok negara tersebut. Ia turut menyerukan konferensi internasional untuk memperkuat elemen kunci dari arsitektur keamanan pascaperang di ruang Euro-Atlantik dan untuk mencegah terulangnya "agresi Rusia".

"Tolong, pilih jalan Anda untuk kepemimpinan - dan bersama-sama kita pasti akan menerapkan formula perdamaian," kata Zelensky.

Zelensky juga menyinggung tindakan Rusia yang disebut ‘operasi khusus’ di Ukraina untuk melindunginya dari fasis. Ukraina dan sekutu baratnya mengatakan tuduhan fasis itu tidak berdasar dan tindakan agresi tersebut tidak beralasan.

Presiden Ukraina menegaskan bahwa Rusia harus menarik semua pasukannya dari wilayah Ukraina dan bahwa tidak boleh ada konsensi territoria dari pihak Kievl. Zelensky juga meminta semua tahanan Ukraina dibebaskan.

Selain itu ia juga menyerukan pemulihan “keamanan radiasi” sehubungan dengan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di mana pertempuran telah terjadi.

"Tetapi di depan mata seluruh dunia, Rusia telah mengubah pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia kami menjadi bom radiasi yang dapat meledak kapan saja,” ujar Zelensky.

“Ke mana awan radiasi akan dibawa angin? Mungkin ke wilayah Uni Eropa. Mungkin ke Turki. Mungkin ke Timur Tengah. Saya menganggap pidana bahkan kemungkinan hipotetis dari skenario seperti itu!,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Zelensky turut memperkenalkan pembatasan harga pada sumber daya energi Rusia, dan memperluas inisiatif ekspor biji-bijian.

"Jika Rusia menentang formula perdamaian kami, Anda akan melihat bahwa itu hanya menginginkan perang," kata Zelensky. (*)


source: POSKOTA➚

Post a Comment for "Zelensky Sampaikan Formula Perdamaian di KTT G20: Kami Tidak Akan Membiarkan Rusia Membangun Pasukannya"