Ribuan Aremania, sejumlah perwakilan suporter, dan masyarakat melakukan doa
bersama di peringatan 40 hari Tragedi Kanjuruhan Malang. Doa bersama
difokuskan di halaman Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Rabu (9/11/2022) malam.
Terlihat juga hadir Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), suporter
lain seperti Bonek, The Jakmania, Panser Biru, Laskar Joko Tingkir Lamongan,
hingga Ultras Mania Gresik. Tak ketinggalan pemain Arema FC lengkap dengan
staf kepelatihan juga turut serta di acara ini.
Para elemen suporter, pemain Arema FC, staf kepelatihan bergabung berbaur
dengan ribuan masyarakat. Terlihat suasana haru dan syahdu saat doa bersama
dilakukan. Tak sedikit air mata yang keluar dari mereka mengenang peristiwa
tragis di Sabtu 1 Oktober 2022 malam.
Pelatih Arema FC Javier Roca menuturkan, anak asuhnya selalu berkomitmen
bersama korban dengan mendoakan mereka. Ia berharap, para korban tersebut
damai di sisi Sang Pencipta.
"Setiap ada kegiatan apapun, kita selalu mendoakan Aremania yang menjadi
korban. Semoga damai di sisi-Nya," kata Roca di sela-sela doa bersama.
Bahkan pelatih asal Cile ini mengaku sebelum berdoa di halaman bersama
Aremania dan elemen suporter, para pemainnya menyempatkan diri untuk berdoa di
depan pintu 13 Stadion Kanjuruhan. Pada pintu 13 itu, merupakan tempat dimana
paling banyak korban meninggal dunia para malam tragedi itu.
Media Officer Arema FC Sudarmaji mengatakan, di kesempatan itu seluruh pemain
Singo Edan, manajemen, ofisial tim termasuk karyawan Arema FC mengikuti doa
bersama untuk memberikan doa terbaik kepada korban tragedi Kanjuruhan.
"Kami ingin mengirimkan doa terbaik untuk para korban," kata Sudarmaji.
Sebagai informasi, babak baru tragedi Kanjuruhan Malang muncul setelah
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur memutuskan mengembalikan berkas perkara
dari penyidik Polda Jawa Timur. Kejati menilai berkas yang disampaikan belum
lengkap dan dinyatakan P-18, sehingga harus dikembalikan atau P-19.
Proses autopsi pun telah dilakukan sebagaimana rekomendasi dari Tim Gabungan
Independen Pencari Fakta (TGIPF). Autopsi dilakukan ke dua korban yakni
Natasya Debi Ramadhani (16) dan Naila Debi Anggraini (14), yang merupakan
kakak beradik, sepanjang Sabtu pekan lalu (5/11/2022). Keduanya warga RT 1 RW
Demangjaya, Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, yang dimakamkan di
TPU Dusun Patuk Baran, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
Sejauh ini ada 135 korban meninggal dunia, sedangkan 660 orang terkonfirmasi
luka-luka dengan rincian 24 orang, luka sedang 50 orang, luka ringan 586
orang. Para korban mayoritas berdesakan meninggalkan stadion karena semprotan
gas air mata polisi ke arah tribun penonton. Akibat para penonton mengalami
sesak napas dan terjadi penumpukan hingga insiden terinjak-injak di pintu
keluar stadion.
Pasca kejadian ini, tim investigasi bentukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit
menetapkan enam tersangka, yakni Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru
(LIB) selaku penanggungjawab kompetisi, Ketua Panpel Arema Abdul Harris,
Sekuriti Officer Suko Sutrisno.
Sedangkan tiga tersangka lain yakni Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo
Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidiq Achmadi, dan Komandan
Kompi (Danki) 3 Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarmawan. Keenam tersangka
sendiri telah ditahan di Polda Jawa Timur setelah menjalani serangkaian
pemeriksaan di Mapolda Jawa Timur.
source: OKEZONE➚
Post a Comment for "40 Hari Tragedi Kanjuruhan, Ribuan Elemen Suporter dan Masyarakat Malang Doa Bersama"