Ikuti kami di

PA 212: Bukan Yaqut Namanya Kalo Tidak Bikin Heboh, Wajar Pendukung Dia Penista Agama

PA 212: Bukan Yaqut Namanya Kalo Tidak Bikin Heboh, Wajar Pendukung Dia Penista Agama

Wasekjen DPP PA 212 Novel Bamukmin tak heran bila Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kembali membuat gaduh lewat pernyataan yang membandingkan suara toa di masjid dengan suara gonggongan anjing.

Pasalnya Menag Yaqut sendiri memang selalu gagal faham dengan agamanya sendiri.

“Kalau tidak bikin gaduh bukan Yaqut namanya yang selalu gagal paham dengan agamanya sendiri,” kata Novel saat dihubungi pojoksatu.id, Kamis (24/2/2022).

Anak buah Habib Rizieq ini menilai Yaqut menjadi Menag memang didukung oleh para penista agama.

Sehingga hal yang wajar, kata Novel, bila selama kepemimpinannya Menag Yaqut kerap membuat gaduh negara lewat menista agama.

“Memang si Yaqut berangkat dari pendukung penista agama yang akhirnya nyemplung langsung sebagai terduga penista agama,” ujarnya.

Penistaan agama yang dilakukan Yaqut, lanjut Novel, lebih parah dibandingkan penistaan agama yang dilakukan Ahok dan Sukmawati.

Karena itu Koalisi Ulama, Habaib dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) akan mengambil sikap tegas agar Yaqut segera diproses.

“Kami dari KUHAP APA akan segera mengkomunikasikan dengan segenap jajaran KUHAP APA untuk segera melaporkan Yaqut kepada pihak yang berwenang,” ujarnya.

“Ini dugaan penistaan agama yamg dilakukan Yaqut lebih parah dari Ahok dan Sukmawati. Pokoknya Polisi harus segera tangkap Yakut,” ujarnya.

Seperti diketahui saat berada di Gedung Daerah Provinsi Riau, Rabu, 23 Februari 2022, Menag Yaqut menilai suara-suara Toa di masjid selama ini adalah bentuk syiar. Hanya, jika dinyalakan dalam waktu bersamaan, akan timbul gangguan.

“Yang paling sederhana lagi, kalau kita hidup dalam satu kompleks, misalnya. Kiri, kanan, depan belakang pelihara anjing semua. Misalnya menggonggong dalam waktu bersamaan, kita ini terganggu nggak? Artinya apa?,” katanya.

“Suara-suara ini, apa pun suara itu, harus kita atur supaya tidak jadi gangguan. Speaker di musala-masjid silakan dipakai, tetapi tolong diatur agar tidak ada terganggu,” lanjutnya.

Ia kemudian meminta agar suara Toa diatur waktunya. Jadi niat untuk syiar tidak menimbulkan gangguan masyarakat.

“Agar niat menggunakan speaker sebagai untuk sarana, melakukan syiar tetap bisa dilaksanakan dan tidak mengganggu,” tandasnya.



Post a Comment for " PA 212: Bukan Yaqut Namanya Kalo Tidak Bikin Heboh, Wajar Pendukung Dia Penista Agama"